PRINSIP-PRINSIP MULTIMEDIA PEMBELAJARAN
2. Prinsip Kedekatan Ruang
3. Prinsip Keterdekatan Waktu
4. Prinsip Koherensi
5. Prinsip Modalitas
6. Prinsip Redundasi
7. Prinsip Perbedaan Individu
Keefektifan
dan keefisienan dari sebuah multimedia tergantung jenis multimedia yang
dikembangkan dan relevansinya. Multimedia tidak dibuat hanya untuk membuat
pembelajaran menjadi menarik tetapi harus lebih menjadikan pembelajaran menjadi
lebih bermakna dan bermanfaat bagi peserta didik. Untuk memenuhi kebutuhan
tersebut, tentunya pengembangan multimedia pembelajaran harus memperhatikaan
beberapa prinsip pengembangan multimedia.
Berikut prinsip-prinsip desain
multimedia pembelajaran menurut Richard E.
Mayer (2009) :
1. Prinsip Multimedia
Siswa dapat belajar lebih baik dari kata-kata dan gambar-gambar dari pada kata-kata saja. Mayer (2009) beralasan bahwa saat kata-kata dan gambar-gambar disajikan
secara bersamaan, siswa punya kesempatan untuk mengkonstruksi model-model
mental verbal dan piktorial dan membangun hubungan di antara keduanya.
Sedangkan jika hanya kata-kata yang disajikan, maka siswa hanya mempunyai
kesempatan kecil untuk membangun model mental piktorial dan kecil pulalah
kemungkinannya untuk membangun hubungan di antara model mental verbal dan
piktorial.
2. Prinsip Kedekatan Ruang
Siswa dapat belajar dengan lebih baik saat kata-kata dan gambarr-gambar terkait disajikan saling berdekatan daripada saat disajikan saling berjauhan dalam halaman atau layar. Saat
kata-kata dan gambar terkait saling berdekatan di suatu layar, maka siswa tidak harus menggunakan
sumber-sumber kognitif untuk secara visual mencari mereka di layar itu. Siswa
akan lebih bisa menangkap dan menyimpan mereka bersamaan di dalam memori kerja
pada waktu yang sama.
3. Prinsip Keterdekatan Waktu
Siswa dapat belajar lebih baik saat kata-kata dan gambar-gambar terkait disajikan secara simultan dari pada bergantian. Saat bagian narasi dan bagian animasi terkait disajikan dalam waktu
bersamaan, siswa lebih mungkin bisa membentuk representasi mental atas keduanya
dalam memori kerja pada waktu bersamaan. Hal ini lebih memungkinkan siswa untuk
membangun hubungan mental antara representasi verbal dan representasi visual.
4. Prinsip Koherensi
Siswa dapat
belajar lebih baik jika materi ekstra disisihkan daripada dimasukkan. Prinsip
ini dijabarkan menjadi tiga versi yang saling melengkapi,
yaitu:
(a) Pembelajaran
si murid akan terganggu jika kata-kata dan gambar-gambar menarik,
namun tidak relevan, ditambahkan ke presentasi multimedia,
(b) Pembelajaran
murid terganggu jika suara dan musik menarik, namun tidak relevan
ditambahkan ke presentasi multimedia,
(c) Pembelajaran murid
meningkat jika kata-kata, yang tidak
diperlukan disingkirkan dari
persentase multimedia.
Siswa
dapat belajar lebih baik dari animasi dan narasi daripada dari animasi dan teks
on-screen, yakni, siswa-siswa bisa belajar lebih baik saat kata-kata dalam
pesan multimedia disajikan sebagai teks yang terucapkan daripada teks yang tercetak. Berdasarkan teori kognitif dan bukti riset, Clark & Mayer (2011) menyarankan untuk menarasikan teks daripada menyajikan teks tercetak di layar
saat gambar (statis maupun bergerak) menjadi fokus kata-kata dan saat keduanya
disajikan pada waktu yang bersamaan.
Mayer (2009:197) beralasan bahwa jika gambar-gambar dan kata-kata sama-sama
disajikan secara visual, maka saluran visual akan menderita kelebihan beban
tapi saluran auditori tidak termanfaatkan. Jika kata-kata disajikan secara
auditori, mereka bisa diproses dalam saluran auditor, sehingga saluran visual hanya memproses gambar.
6. Prinsip Redundasi
Siswa bisa belajar lebih
baik dari animasi dan narasi daripada dari animasi, narasi dan teks. Clark & Mayer (2011) mengemukakan alasan bahwa siswa akan lebih
memperhatikan teks tercetak di layar daripada ke gambar yang berkaitan. Saat
mata mereka fokus di kata-kata tercetak, siswa tidak bisa melihat ke gambar
yang sedang dinarasikan. Juga, siswa berusaha membandingkan teks tercetak
dengan narasi yang diucapkan sehingga membebani proses kognitif. Karena itulah,
untuk gambar yang sedang dinarasikan, hendaknya tidak ditambahkan teks tercetak
di layar.
7. Prinsip Perbedaan Individu
Pengaruh desain lebih kuat bagi siswa-siswa
berpengetahuan rendah daripada siswa-siswa berpengetahuan tinggi, dan bagi murid-murid dengan kemampuan spatial
tinggi daripada spatial rendah.
Seperti yang kita ketahui bahwa di Indonesia kita tidak membagi siswa dalam kelas sesuai dengan gaya belajarnya karena mayoritas sistem pembagian siswa kedalam kelas di Indonesia dilakukan secara acak lalu apakah guru-guru di Indonesia telah menerapkan prinsip yang ke 7 dalam pembuatan multimedia interaktifnya ?
BalasHapussebenarnya secara tidak langsung guru-guru telah menerapkan ke 7 prinsip dalam pembuatan multimedia interaktif. Tetapi tidak sekaligus ke 7 prinsip tersebut diterapkan, mungkin hanya beberapa prinsip yang guru terapkan yang disesuaikan dengan kondisi baik itu secara fisik maupun mental.
HapusApakah guru yang menggunakan multinedia saja yang menerapkan ke tuju prinsip tersebut?
BalasHapusApa bila iya, lalu guru yang mengajar menggunakan metode ceramah iya menggunakan prinsip apa?
guru yang menerapkan ke 7 prinsip tersebut harus menggunakan multimedia, karena ke 7 prinsip tersebut merupakan prinsip dalam mendesain sebuah multimedia. Multimedia digunakan untuk membantu guru dalam menyampaikan materinya agar materi yang disampaikan lebih menarik perhatian siswa. Pada guru yang menggunakan metode ceramah, kita lihat terlebih dahulu apakah guru tersebut menggunakan multimedia atau tidak. Jika iya, maka dalam mendesain multimedia pembelajaran harus mencakup beberapa ke tujuh prinsip tersebut. Jika tidak, maka tidak perlu menggunakan ke 7 prinsip tersebut. Satu hal yang perlu digarisbawahi, ke 7 prinsip tersebut digunakan dalam mendesain multimedia pembelajaran, bukan mendesain suatu metode. Terkecuali metode tersebut didampingi dengan suatu multimedia pembelajaran.
Hapusdalam melaksanakan proses pembelajaran ada baiknya seorang guru tidak hanya memakai 1 prinsip saja, namun lebih dari 1. Tujuannya agar learning stylenya lebih bervariasi dan siswa menjadi lebih tertarik dengan materi yang disampaikan.
BalasHapusSemua prinsip yang diuraikan apakah digunakan pada jenjang pendidikan tertentu atau bisa digunakan untuk semua jenjang pendidikan yang ada?
Sedikit menambahkan,
BalasHapusUntuk memperoleh multimedia yang dapat meningkatkan pemahaman siswa dan memiliki kualitas tampilan yang baik maka desain pesan multimedia perlu dipadukan dengan prinsip-prinsip desain multimedia. Berarti intinya multimedia digunakan untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap suatu materi.
Multimedia sesungguhnya proses mengintegrasikan unsur-unsur pesan auditori dan visual menjadi informasi yang relevan sehingga menjadi kunci pembelajaran yang penuh makna.
Menurut anda, ketika kita akan mendesain suatu multimedia pembelajaran apa hal pertama yang harus kita lakukan agar dapat meningkatkan pemahaman siswa? apakah langsung menentukan prinsip-prinsip apa saja yang nantinya akan mendasari pembuatan multimedia kita?